Selasa, 03 September 2013

Tentang Linux



  • History Of  Linux

Linux adalah Kernel (Inti) yang diciptakan oleh Linus Trovalds. Dalam Kuliahnya mendapat pelajaran tentang UNIX  dan Pemrograman  C. Kernel yang dibuat Linus terinspirasi oleh kernel MINIX yang dibuat oleh Prof. Andrew Tanenbaum. Minix adalah Sistem Unix kecil yang digunakan sebagai project ilmiah untuk mempelajari Operating System di Universitas Helsinki. Kernel Linux Tidak termasuk Aplikasi dan User Interface (Antar muka Pengguna).

  •  Linux dan Tux

Tux adalah  Seekor Penguin yang merupakan mascot atau logo dari Linux. Oleh James Hughes Tuk merupakan akronim Trovald’s UniX.
Mengapa Linus memilih Penguin sebagai Logo?
Ceritanya bermula saat Linus berlibur kedaerah selatan, tanpa sengaja seekor penguin kecil  menggigit jarinya dan membuatnya demam hingga berhari-hari. Kejadian tersebut menginspirasi Linus  untuk menjadikan penguin sebagai logo dari sistem operasi ciptaannya dengan harapan “Demam” Linux akan mewabah dikalangan para pengguna komputer.

  • Kernel Pada Linux

Kernel adalah inti dari sebuah system operasi yang bertanggung jawab sebagai jembatan komonikasi antara hardware dan software. Kernel menangani fungsi dasar dari sebuah Operating System seperti alokasi memori, control akses computer, manajemen sistem file,  menangani sistem input dan output service seperti printer, portable, storage dll. Kernel melayani program  atau aplikasi pada sebuah sistem operasi agar bisa mengakses hardware secara aman. Kernel linux didistribusikan dibawah lisensi GNU General Public License (GPL) di bawah naungan the free software foundation. Standar penomoran kernel berdasarkan nomor urut terakhir seperti  2.4.16
Penomoran:    -Genap: Stabil
                        -Ganjil: Masih dalam pengembangan

  • Distro Linux

Linux bisa didapatkan dalam berbagai distribusi (Distro)
Distro adalah bundle dari kernel linux beserta sistem dasar linux, Program instalasi, tools basic dan beberapa program lainnya. Distribusi pertama adalah SLS (Soft Landing System). Distribusi Slackware merupakan distro yang pertama terkenal (paling banyak digunakan saat awal). Saat ini banyak pengguna Linux menggunakan distro Ubuntu atau turunannya yang berbasis debian.

Inilah pelajaran yang saya dapat hari ini, jika ada kesalahan, saya mohon maaf. semoga bermanfaat ^-^

Rabu, 28 Agustus 2013

Cinta Di Bawah Kolong langit



Cerpen by: Zaujatun Nafidah


Butiran bening itu terus berjatuhan dengan bebasnya, rasanya tak bisa ku tahan lagi, bayang-bayang tentangnya terus berputar diotakku seakan seperti roll film yang sedang diputar.  Terlalu banyak kenangan . aku merasa baru kemarin aku & dia merayakan hari jadi kita. Ditempat ini tempat yang sering kita sebut ‘kolong langit’.  Hari ini tepat 1 tahun kepergiannya. Entah  apa yang membuatnya pergi, bahkan dia sama sekali tak memberitahuku. Aku tidak tau pasti kemana dia pergi, hanya sepucuk surat yang terakhir ku terima.

Princess, jaga dirimu baik-baik yah ..
 maaf,, aku harus pergi,, tapi aku janji, aku akan kembali untukmu
Love
“Alvin”

aku ingat dia pernah bilang seandainya kita tidak bertemu lagi, dia pasti akan datang ketempat ini, saat hari ulang tahunnya & ulang tahunku. Dan hari ini tepat hari bersejarah dalam hidupnya. Sore ini langit tak begitu bersahabat, aku yakin sebentar lagi hujan akan turun, namun hal itu tak menghalangiku untuk pergi. Dengan semangat aku melangkahkan kakiku menuju ke tempat favorit kami –kolong langit- . Aku hanya  dapat berharap kali ini dia menepati janjinya, untuk kembali bersamaku.
Sudah tiga jam aku berada disini, namun belum juga  ada tanda-tanda dia akan datang. Tak kuperdulikan air hujan  yang sejak tadi membasahi tubuhku.  mungkin keyakinan dihati ini & kerinduan pada sosoknyalah yang membuatku tetap bertahan.
“Aku Yakin kamu pasti datang!” lirihku. Tiba-tiba  seseorang  menepuk pundakku. ‘mungkinkah itu kamu?’
“hey.. ngapain kamu disini?” tanyanya. Aku langsung mencari sumber suara.
“kamu, siapa?” tanyaku setelah kutemukan siempunya suara tersebut.
“aku rio, kamu siapa?” pemuda itu mengulurkan tangannya, refleks aku langsung membalasnya.
“aku ify” jawabku singkat.
“kamu belum jawab pertanyaanku, ngapain kamu disini?” dia kembali mengulang pertanyaan itu. Aku hanya diam tak menjawab, seraya beranjak pergi meninggalkan pemuda itu.
***
“fy, kamu abis kedanau lagi?” dia sepertinya sudah tau kebiasaanku. aku sama sekali tak menjawab pertanyaanya, aku langsung berlari menuju kamarku. Sementara kak Gabriel mengikutiku dari belakang.
“Fy, kakak mohon sebaiknya kamu lupain dia, kakak ga mau kamu terus-terusan nyiksa diri kamu kaya gini fy, sebaiknya kamu nyoba buka hati buat cowo lain, daripada kamu terus mengharap sesuatu yang ga pasti  aku masih terdiam tak merespon. Ucapan kak iel memang ada benarnya.
‘apa aku harus berhenti berharap?’
***
Semenjak kepergian Alvin,  aku merasa keceriaan yang dulu ku miliki tiba-tiba hilang.
“vin, aku sayang kamu, kapan kamu kembali?” lirihku. Aku masih terdiam di tempat ini, yah, setiap hari aku memang selalu ke danau ini, mungkin sudah menjadi kebiasaan, bagiku tempat ini bisa membuatku tenang & sedikit bisa mengobati kerinduanku pada sosoknya.
“ kamu sering ketempat ini?” ucapannya membuyarkan lamunanku. Kulihat, ternyata dia, pemuda  tempo hari yang ku temui, sepertinya dia hobby sekali mengangguku.
“jangan ganggu aku, pergi!” bentakku, namun pemuda itu sepertinya tak menghiraukan. Dia tetap saja tak mau pergi.
“coba deh kamu pegang batu ini” dia kemudian memberikan sebuah batu kepadaku, kemudian tangannya membimbing tanganku untuk melemparkan batu itu kedanau. Persis seperti yang pernah dilakukan Alvin.
“mungkin dengan itu kamu bisa sedikit lebih tenang” ucapnya, dia kemudian pergi & beberapa saat kemudian kembali dengan membawa dua ekor kura-kura.
“ini untukmu, jangan sedih lagi ya J  Dia memberikan dua ekor kura-kura itu kepadaku. Lagi-lagi aku tak percaya, kelakuannya benar-benar persis seperti Alvin. Sebenarnya siapa dia?  Mungkinkah Alvin?
“Alvin” tanpa pikir panjang aku langsung memeluknya.
“Alvin? Siapa dia?” Tanya pemuda itu, aku langsung melepas pelukanku & menghapus air mataku, bodoh sekali aku ini, bisa-bisanya aku mengira pemuda ini alvin. Ku lihat raut wajahnya berubah. Sepertinya dia tak mengenal nama itu.
“aku Rio, apa kamu ga inget?” aku terdiam, mulutku rasanya tak dapat bicara. Tak bisa ku bohongi, hatiku sangat kecewa.
“tempo hari kita pernah bertemu disini” dia kembali menjelaskan. Aku langsung beranjak pergi. Tiba-tiba dia menarik tanganku.
“aku anterin pulang yah, ga baik cewe malem-malem pulang sendiri” tawarnya. Dia melepas jacketnya  kemudian memakaikannya kepadaku. Dan segera mengantarku pulang.
***
“Vin sebulan lagi, ulang tahunku, aku berharap kamu datang” lirihku memandangi figura foto bergambar seorang gadis dengan seorang pemuda berwajah oriental tengah tersenyum.
‘senyum yang sangat ku rindukan’
***
Dua hari lalu aku menerima surat dari Alvin, Surat itu ku temukan di bawah pintu rumahku. Entah aku tidak tau siapa yang mengantarkannya, sama sekali tak ada tanda pos atau alamat pengirimnya. Saat ku Tanya kak Iel, dia hanya menjawab
To: Ify
Princess, apa kabar? Aku harap kamu baik. Aku disini baik, jadi kamu jangan khawatir yah J
Maaf aku belum bisa menepati janjiku, tapi aku janji aku akan kembali dihari ulang tahun mu, tunggu aku yah J
Love
‘Alvin’
“mungkin, supir Alvin yang mengantarkanya”
Setelah membaca surat itu, rasanya kecerianku kembali. Sepertinya aku ingin hari bahagia itu segera terwujud. Aku ingin segera bertemu dengannya.
‘syukurlah vin, kamu baik-baik saja J
***
Hari yang kutunggu pun tiba, aku sudah siap dengan memakai drees berwarna putih. Akupun segera bersiap untuk menemui Alvin di danau –kolong langit- .
“fy, kamu mau ke danau?” Tanya kak Iel, terkadang aku heran dengannya. Sebenarnya dia sudah tau tujuanku namun masih saja dia menanyakannya. Lucu sekali kakak ku ini. Aku hanya tersenyum & menjawab.
“Alvin hari ini akan datang kak” ucapku antusias. Ku lihat wajah kak Iel mulai berubah. Seperti ada sesuatu yang ia sembunyikan. ‘ah, mungkin ini hanya perasaanku saja’
“aku pergi dulu yah kak” pamitku
***
Kulihat disini masih sepi. Sama sekali tak ada orang, ‘mungkin Alvin masih dijalan’ pikirku. Aku terus menunggunya hingga larut malam. Namun sepertinya dia tak kunjung datang. Entah perasaan apa yang saat ini kurasakan, mungkinkah Alvin tak akan datang? Tapi aku kenal Alvin, dia bukan pemuda yang suka mengingkari janji.
“fy, Alvin tidak akan datang” ucap pemuda itu, ternyata dia rio, bagaimana dia bisa tau tujuanku kesini & apa maksud dari kata-katanya? Sementara dia pernah bilang dia sama sekali tak mengenal Alvin.
“jangan bicara seperti itu!, aku yakin dia pasti datang!”  Rio menatapku lekat, matanya seaakan mengatakan ‘seyakin itukah?’
“sebaiknya kamu pergi!” usirku. Dia tak menghiraukan, dia lalu memelukku. Rasanya nyaman sekali seperti saat aku dipeluk Alvin. ‘ah lagi-lagi aku berfikir pemuda ini Alvin, jelas-jelas dia bukan Alvin!’.
“sebenarnya Alvin.. dia sudah meninggal fy” tutur rio, tubuhnya bergetar rasanya dia sangat sulit mengucapkan kalimat itu. Aku langsung melepas pelukannya.
“kamu bohong rio!”  tangis ku pecah seketika hujan pun turun dengan derasnya. Rio kembali memelukku, namun aku terus berontak.
“Kamu ga kenal Alvin”  ucapku dengan nada melemah
“Aku kenal Alvin fy, dia sepupuku, dia sudah meninggal 6 bulan lalu karna menderita kanker otak stadium akhir, dia pergi meninggalkanmu karna dia ingin melakukan pengobatan di luar negeri , dia ingin sembuh demi kamu fy, namun dokter memvonis hidupnya tidak akan lama, jadi dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia untuk bertemu denganmu, tapi saat di perjalaanan Alvin meninggal fy” aku tak sanggup mendengar penjelasannya. ‘Tuhan ku mohon semoga ini hanyalah mimpi L
“mengenai surat itu?”
“aku yang mengirimnya , sebelum Alvin meninggal dia sempat menuliskan surat itu untukmu, aku melakukan itu karna aku ga mau kamu terus mengharap sesuatu yang tidak akan pernah terwujud” Aku masih tak percaya, ‘Alvin kenapa kamu harus pergi?’
“yang rio bilang itu benar fy” kak Iel tiba-tiba datang & membenarkan ucapan rio.
“Maafin kakak fy, kakak ga tega ngomong yang sebenarnya, kakak takut kamu ga akan bisa menerima semua ini”
“tolong kak bilang yang kakak omongin itu ga bener! Ini bohong kan kak” ucapku datar.
“fy ini kenyataan! Beberapa bulan yang lalu, rio menemui kakak, dia menceritakan semuanya, Alvin ga mau liat kamu sedih fy, makannya rio menyuruh kakak untuk tidak memberitahumu sampai tiba waktunya, itu juga merupakan pesan terakhir alvin” kak Iel terus meyakinkanku, sementara aku masih tak bisa menerima semua ini. Kali ini rasanya aku benar-benar kecewa, hatiku benar-benar hancur, harapan yang s’lama ini ku yakini pupus begitu saja. Aku berlari tak tau arah, tak ku perdulikan kak Iel & Rio yang berulang kali memanggil namaku. & mengejarku. Tangisku pecah di tengah derasnya hujan, tiba-tiba sebuah mobil melaju  & menambrak tubuhku, hingga membuat tubuhku terhempas diaspal bersamaan dengan darah yang terus mengalir, sesaat kemudian aku tidak tau apa yang terjadi.
***
Entah sekarang aku berada dimana, yang ku tau hanyalah aku berada disebuah ruangan kosong tak berujung, bahkan ruangan itu Nampak sepi, Aku terus mencari jalan keluar.
“princess” suara itu, seperti suara yang ku kenal. Aku langsung mencari dimana suara itu berasal, Nampak dari kejauhan seorang pemuda mengenakan pakaian serba putih, setelah ku dekati ternyata dia –Alvin-, dia tersenyum ke arahku –senyuman yang sangat ku rindukan-, aku langsung memeluknya.
“vin, aku kangen kamu” ucapku, sementara dia hanya tersenyum. Alvin memegang kedua tanganku.
“princess, kamu jangan khawatirin aku yah, aku disini baik J , sekarang aku minta kamu kembali ke rio” pintanya, dia beranjak pergi & melepaskan tanganku. Namun segera ku tahan.
“aku mohon vin, jangan tinggalkan aku, aku ingin ikut denganmu”
“ify, suatu hari nanti kita pasti akan bertemu J aku minta kamu jangan sedih lagi yah, aku ga mau liat kamu nangis  J rio pasti akan menjagamu, cintailah dia seperti kamu mencitaiku J” ucapnya seraya mengusap air mataku. Tiba-tiba Alvin menghilang dari pandanganku, aku terus mencarinya, namun tak ku temukan.
“Alvin…”
“fy syukurlah kamu sudah sadar” ucap kak Iel sambil memelukku. Sepertinya dia sangat mengkhawatirkanku, matanya lebam seperti habis menangis.
“Alvin mana kak?” tanyaku, sementara kak Iel hanya diam begitupun dengan rio yang berada disampingnya.
“aku tadi bertemu dengan Alvin kak” lanjutku.
“Alvin sudah meninggal fy” aku hanya diam tak merespon , air mataku terus saja tak berhenti mengalir.
“kenapa kakiku ga bisa digerakin?” saat aku ingin bangkit, kakiku terasa mati sama sekali tak bisa digerakan, kak Iel kembali memelukku. Kurasakan tubuhnya bergetar.
“kamu lumpuh fy” nada bicara nya mulai melemah, Aku masih tetap tak percaya dengan semua kejadian yang baru saja ku alami, ‘Tuhan mengapa setelah engkau ambil Alvin, kau ambil juga sebelah kakiku?’
“fy kamu pasti sembuh, asalkan kamu mau dichemoteraphy” rio memotivasiku.
***
Sudah seminggu aku berada dirumah sakit, rasanya bosan sekali bila harus terus-terusan berada ditempat tidur. Aku ingin segera kembali kerumah, awalnya kak Iel tidak mengizinkan, namun karna paksaanku akhirnya dia mengizinkan.
***
Semenjak kejadian itu, aku seperti kehilangan semangat  hidup, kehilangan satu kaki membuatku tak dapat melakukan banyak aktivitas, setiap ingin melakukan sesuatu pasti aku selalu membutuhkan bantuan, padahal dulu aku adalah gadis yang mandiri, pantang sekali merepotkan orang lain, kini kemana-mana aku harus berjalan menggunakan kursi roda ataupun tongkat.
“fy, biar ku bantu” rio hendak membantuku berdiri namun dengan kasar aku menolaknya. Bahkan aku tak sengaja mendorongnya hingga dia terjatuh. Kecelakaan yang menimpaku kini membuatku menjadi pribadi yang menutup diri dan mudah tersinggung. Aku sering tak memperdulikan sekitarku, bahkan terkadang aku sering berbuat kasar kepada rio, namun dia selalu sabar, dia selalu menghiburku, menemaniku kemanapun aku pergi. Dia memang baik, namun aku yakin, dia melakukan semua itu atas dasar kasihan. Dan aku benci dikasihani!
***
Setelah kecelakaan itu, Tidak banyak aktivitas yang ku lakukan, setiap hari aku hanya bisa mengurung diri dikamar.
“fy, aku punya sesuatu untukmu” rio memberikan boneka teddy bear kepadaku. Namun dengan cepat aku menolaknya & membuang boneka itu. Sementara Rio sama sekali tidak marah dengan perbuatanku, terkadang aku heran,terbuat dari apakah hati pemuda ini,  walaupun sikapku sering menyakitinya, namun dia tetap saja bertahan.
***
“aku ga mau di chemo!!” bentakku saat kak Gabriel akan mengajakku kerumah sakit. Dengan lembut rio membujukku.
“fy, kamu tau perjuangan Alvin untuk sembuh?  Alvin setiap hari harus melakukan berbagai teraphy, bahkan Alvin juga harus meminum berbagai obat, padahal dia sama sekali tak suka obat. Itu semua dia lakukan untukmu fy” aku hanya bisa diam, kini air mataku kembali menetes.
maafkan aku yang terlalu rapuh berdiri dalam kenyataan, Seakan tak mampu menghadapinya,
 Sering terjatuh dalam perjalanan, sehingga seperti sebuah daun kering ditengah luasnya samudra.
Bukan ku tak ingin seperti gelombang ataupun setegar batu karang.
Mungkin karna jalan takdir yang teramat berat, sehingga nyala lenteraku seakan padam ditengah kekalutan yang selalu ada & menemaniku.
Ku harap tak pernah letih oleh udara yang sering menjadi badai.
Ku harap aku tak pernah lelah oleh keadaan yang tak mampu merubah impian menjadi kenyataan, karna diriku terlalu rapuh dalam perjalanan.

Setelah ku pikir, akhirnya aku menyetujui tawaran kak Iel untuk melakukan chemoteraphy. & selama beberapa bulan ini Rio selalu menemaniku.  entah mengapa aku merasa tenang, tak ku pungkiri setiap dekat dengannya aku merasa nyaman.
“fy, kamu pasti bosan, bagaimana kalo kita kedanau, kamu pasti rindu tempat itu kan?”
Aku memang sangat rindu dengan tempat itu, namun apakah aku sanggup? Banyak kenangan tersimpan disana, terutama kenanganku dengan Alvin.
Setelah sampai didanau, aku hanya bisa diam, riopun begitu, dia sama sekali tak banyak bicara. Terjadi keheningan disini, hanya terdengar suara daun yang tertiup angin & suara gemercik air.
“rio kenapa s’lama ini kamu terus tahan denganku? Padahal sikapku sering menyakitimu? ” aku berusaha memecahkan keheningan diantara kita, Rio hanya tersenyum, tak menjawab. pandangannya lurus kedepan, menatap kearah danau, beberapa detik kemudian dia menjawab..
“aku mempunyai satu tujuan” Aku kembali menatapnya,.
“ aku ingin membuatmu kembali tersenyum”  lanjutnya. Dia kemudian mengalihkan pandangannya kearahku.
“fy, aku sayang kamu” dia memelukku. Tak ku pungkiri aku juga memiliki perasaan yang sama dengannya, namun.. apakah aku pantas untuknya?  aku melepas pelukannya.
“apa yang kamu harepin dari cewe cacat kaya aku rio? Sementara banyak cewe diluar sana yang menyukaimu”  isakku, rio kembali memelukku, dia berusaha menenangkanku.
“fy, aku ga perduli, aku tulus sayang sama kamu, aku terima apapun keadaanmu”
Sejak saat itu, Aku seperti memiliki semangat hidup kembali, Rio.. dia telah merubah segalanya, bagiku dia adalah pelangi yang memberikan berjuta warna dihidupku, membuat  hari-hariku lebih sempurna & bermakna. terimakasih Tuhan, Engkau telah mengirimkan Rio untukku :)

“Aku janji vin, tidak akan melupakanmu, kenangan kita akan slalu ku ingat, & tempat ini yang sering kita sebut rumah kita –kolong langit- akan slalu ku jaga :) Semoga kamu baik disana vin :)

“END”

PENGENALAN LINUX



Linux diciptakan oleh mahasiswa Filandia yang bernama LINUS TORVALDS,  Penciptaan Linux berawal dari hobi yang diinspirasikan dari MINIX (system UNIX kecil yang dikembangkan  oleh Andrew Tanenbaum). Linux disusun berdasarkan standar system operasi Posix yang sebenarnya diturunkan berdasarkan fungsi kerja UNIX. Linux versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan Agustus 1991, dan tepat tanggal 5 Oktober ditahun yang sama  secara resmi Linus menggunakan Versi 0.02 yang hanya dapat menjalankan program shell bash (GNU Bourne again shell) dan GCC (GNU G. Compiler).
Perbedaan yang mendasar dari linux adalah harga linux yang lebih murah dan dapat diperbanyak serta didistribusikan kembali tanpa harus membayar free royalty. Dan juga Linux mempunyai source kode yang tersedia bagi semua orang sehingga setiap orang dapat terlibat langsung dalam pengembangannya. Linux termasuk Open source artinya kode program pada Linux disediakan oleh pengembangnya agar dapat dipelajari cara kerjanya, dapat diubah dan dikembangkan lebih lanjut.
Perbedaan Linux dengan Windows 
  • Linux memiliki Lisensi sedangkan Windows tidak memiliki lisensi
  • Swap Linux dapat ditentukan sedangkan Windows otomatis.
Jenis-jenis Linux 
  • Debian Linux
  • Redhat Linux
  • Mandrake Linux
  • Caldera Linux
  • Slackware Linux 
  • Suse Linux
  • Corel Linux
  • Turbo Linux
  • Ubuntu Linux
  • Ferdora Linux
  • Gentoo Linux
  • Arch Linux
  • Xubuntu
Kelebihan Linux
- Linux dapat melakukan multi tasking (keadaan dimana suatu sistem operasi dapat melakukan banyak pekerjaan dalam waktu bersamaan)
-Linux dapat mendukung multi User dan multi Console (Memungkinkan lebih dari satu user masuk kedalam sistem tanpa harus melalui jaringan)
-Linux mendukung struktur file bersifat hirarki
-Linux menyediakan servis untuk membuat, memodifiksi program dll.

 



Template by:

Free Blog Templates